Perusahaan ritel IKEA terjerat masalah di Thailand.
Awal tahun ini, IKEA menayangkan iklan yang memicu kemarahan kaum transgender di Thailand. Aliansi Transgender Thailand bahkan menuduh perusahaan Swedia itu mengolok-olok para waria sebagai tukang tipu. Dalam surat terbuka, organisasi itu menuntut IKEA meminta maaf atas iklan yang “negatif dan menonjolkan stereotipe.”
Iklan itu menampilkan sepasang pria dan wanita yang tengah berbelanja di IKEA. Saat menemukan barang bagus, si perempuan tiba-tiba berbicara dengan suara ekstra-berat, membuat si pria terkaget-kaget. Di adegan terakhir, si laki-laki berlari terbirit-birit ketika si perempuan mengangkat barang berat dengan mudahnya.
“Kami ingin semua orang merasa nyaman di toko kami, dan kami mohon maaf jika [iklan itu] dipandang negatif,” kata jubir IKEA Group Ylva Magnusson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar