Senin, 2 Desember 2013 18:13
1
AyoGitaBisa.com - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, akan memimpin Konferensi Tingkat Menetri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang akan berlangsung mulai besok, 3-5 Desember 2013 di Nusa Dua, Bali. Penunjukan Gita sebagai chairman KTM WTO sudah disetujui Majelis Umum WTO dalam sidang 4 Juni 2013 lalu di Jenewa, Swiss. Karena itu, delegasi Indonesia di Bali saat ini dipimpin oleh Wakil Mendag Bayu Khrisnamurti.
Fokus pertemuan Konferensi Tingkat Menteri WTO kali ini adalah menggolkan Paket Bali. Dimana kesepakatan ditujukan pada tiga isu penting yakni yakni fasilitasi perdagangan, beberapa isu dari perundingan sektor pertanian, serta isu pembangunan termasuk kepentingan khusus negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries/LDCs).
Serangkaian dengan itu, berlangsung pula pertemuan negara-negara kelompok G-33 yang terdiri dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Selasa pagi (2/12/2013), Gita sudah mulai melakukan aktivitas dengan memimpin konferensi pers pertemuan G-33. Negara G-33 ingin adanya perbaikan perjanjian bidang pertanian, khususnya terkait dengan subsidi pemerintah untuk menunjang petani dan golongan miskin di negara-negara berkembang.
Gita mereasa pembahasan bidang fasilitas perdagangan masih berkisar pada keseimbangan komitmen antara hal-hal yang harus dilakukan negara berkembang dan hal-hal yang harus diberikan oleh negara maju.
Fokus pertemuan Konferensi Tingkat Menteri WTO kali ini adalah menggolkan Paket Bali. Dimana kesepakatan ditujukan pada tiga isu penting yakni yakni fasilitasi perdagangan, beberapa isu dari perundingan sektor pertanian, serta isu pembangunan termasuk kepentingan khusus negara-negara kurang berkembang (Least Developed Countries/LDCs).
Serangkaian dengan itu, berlangsung pula pertemuan negara-negara kelompok G-33 yang terdiri dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Selasa pagi (2/12/2013), Gita sudah mulai melakukan aktivitas dengan memimpin konferensi pers pertemuan G-33. Negara G-33 ingin adanya perbaikan perjanjian bidang pertanian, khususnya terkait dengan subsidi pemerintah untuk menunjang petani dan golongan miskin di negara-negara berkembang.
Gita mereasa pembahasan bidang fasilitas perdagangan masih berkisar pada keseimbangan komitmen antara hal-hal yang harus dilakukan negara berkembang dan hal-hal yang harus diberikan oleh negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar