AyoGitaBisa.com - KTM WTO ke-9 segera diselenggarakan pada tanggal 3-6 Desember 2013 besok di Nusa Dua, Bali. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengajak delegasi yang menghadiri Konferensi Parlemen Organisasi Perdagangan Dunia (PCWTO) mengenakan batik seperti yang dikenakannya saat berbicara di depan peserta konferensi tersebut.
"Mohon maaf, saya tidak mengenakan pakaian seformal yang Anda kenakan semua dalam konferensi ini," katanya mengawali sambutannya pada PCWTO di Kuta, Bali, Senin (2/12). Demikian tulis investor.co.id.
Saat itu Gita mengenakan kemeja batik lengan pendek berwarna cokelat. "Beli batik kami, Anda pasti terlihat lebih keren," katanya dalam Bahasa Inggris yang kemudian disambut tepuk tangan peserta konferensi yang mewakili 163 negara itu.
Presiden Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Vital Moreira yang bertindak selaku moderator sesi kedua PCWTO itu menyatakan setuju dengan usulan Gita. "Saya setuju memakai batik, tapi sayangnya ruangan ini terlalu dingin," kata Moreira yang juga mendapat aplaus dari para peserta konferensi.
Dalam kesempatan itu, Gita menganggap pentingnya pemimpin politik seperti anggota parlemen karena harus mengetahui proses-penting kesepakatan yang dihasilkan dalam KTM WTO di Nusa Dua, jadi suasana memang sangat mendukung berjalannya pertemuan untuk menuai hasil yang mufakat dan positif bagi pembangunan perdagangan dunia. "Kami ingin ada kesan santai dalam konferensi ini," katanya.
Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu memperkenalkan budaya khas pada seluruh peserta. Batik memang telah mendunia, namun, seni tradisi nenek moyang tersebut masih belum pernah dirasakan secara langsung oleh pejabat dan parlemen tinggi negara lain.
"Mohon maaf, saya tidak mengenakan pakaian seformal yang Anda kenakan semua dalam konferensi ini," katanya mengawali sambutannya pada PCWTO di Kuta, Bali, Senin (2/12). Demikian tulis investor.co.id.
Saat itu Gita mengenakan kemeja batik lengan pendek berwarna cokelat. "Beli batik kami, Anda pasti terlihat lebih keren," katanya dalam Bahasa Inggris yang kemudian disambut tepuk tangan peserta konferensi yang mewakili 163 negara itu.
Presiden Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa Vital Moreira yang bertindak selaku moderator sesi kedua PCWTO itu menyatakan setuju dengan usulan Gita. "Saya setuju memakai batik, tapi sayangnya ruangan ini terlalu dingin," kata Moreira yang juga mendapat aplaus dari para peserta konferensi.
Dalam kesempatan itu, Gita menganggap pentingnya pemimpin politik seperti anggota parlemen karena harus mengetahui proses-penting kesepakatan yang dihasilkan dalam KTM WTO di Nusa Dua, jadi suasana memang sangat mendukung berjalannya pertemuan untuk menuai hasil yang mufakat dan positif bagi pembangunan perdagangan dunia. "Kami ingin ada kesan santai dalam konferensi ini," katanya.
Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu memperkenalkan budaya khas pada seluruh peserta. Batik memang telah mendunia, namun, seni tradisi nenek moyang tersebut masih belum pernah dirasakan secara langsung oleh pejabat dan parlemen tinggi negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar