penulis: Arvinia Fitri/Adhie Sathya
Move On, mudah untuk diucapkan, tapi susah setengah mati untuk dipraktekan. Ternyata memang benar yang namanya Move On nggak semudah yang kita bayangkan. Entah kenapa, kita masih aja tetep setia memikirkan dia yang sangat jahat karena sudah buat kita patah hati. padahal dia nya sendiri sudah Move On duluan dan nggak pernah lagi peduli sama perasaan kita.
Tapi mau bagaimana lagi? hati dan perasaan adalah dua hal sensitif yang nggak bisa dibohongin. Mungkinkah ini yang namanya kesetiaan? Atau ini yang namanya tidak punya perasaan? meski sudah disakiti, tapi tetap aja berharap yang sebenernya kita tahu kalau itu nggak mungkin terjadi. Rasa cinta dan sayang yang mendalam buat seseorang yang spesial nggak gampang buat ngerubahnya jadi rasa yang biasa-biasa. Mencintai itu penuh pengorbanan. Melupakan seseorang yang pernah kita cintaipun penuh pengorbanan dan perjuangan juga.
Yang lebih parah, ketika kita mencintai seseorang yang ternyata tidak mencintai kita. Kalau kata anak gaul sekarang namanya, PHP. Mereka memberikan harapan yang sangat besar kepada kita dan meyakinkan kita kalau dia punya suatu perasaan bernama CINTA untuk kita. Ketika kita membalas nya, dia malah hilang entah kemana. Ketika kita mencarinya, ternyata dia sudah bersama yang lain. Dan dari situ, dimulai bagaimana cara melupakannya. Cara kita buat Move on dari dia. Dia yang datang secara tiba-tiba, mengisi kekosongan hati kita, dan pergi secara tiba-tiba juga. Bagaimana cara mengatasinya?
Pertama, cara yang paling simple adalah BLOCK twitter dia. Buat apa melihat semua isi tweetnya yang seakan dia tidak melakukan kesalahan apapun. Dia malah terlihat bahagia dengan mention-mentionnya untuk pacar barunya. Membaca tweetnya yang masuk ke TL kita dengan kalimat romantis untuk pacarnya, itu malah buat kita semakin galau dan nggak bisa buat Move on.
Kedua, setelah BLOCK twitternya, jangan pernah punya niatan buat stalking twitternya dan kepo lagi all about dia. Stalking dan kepo itu dapat menyebabkan penyakit jantung yang berlebihan. Diharapakan kalian nggak melakukan kedua kegiatan tersebut kalau nggak mau menyesal nantinya.
Ketiga, delete semua contact dia di smartphone kita. Entah itu nomor HP atau Pin BB nya sekalipun. Sedikit jahat memang karena memutuskan tali silhaturahmi. Tapi buat apa kita masih mengingatnya ? toh dia pun nggak pernah inget lagi sama kita. Melihat namanya masih di contact, kadang bisa bikin kita punya niat untuk hubungin dia lagi dengan alasan klise menanyakan kabar. Ujung-ujungnya pasti bikin galau.
Pasti deh kita nanyain juga tentang pacarnya. gimana hubungan dia dengan pacarnya, siapa pacar nya sekarang, atau apapun itu. Udah siap sakit hati dan galau lagi karena denger jawaban dia yang pasti memuja pacar barunya? seakan nggak pernah punya pengalaman indah sama kita. Seolah kita adalah orang yang numpang bahagia di kehidupannya. Dan dia pun bales text kita pasti dengan ala kadarnya. Itu pun kalau dibales sama dia. Kalau Cuma di ‘R’ doang? NYESEK.
Keempat, mulai delete dia from your heart. Dengan ketiga cara di atas otomatis kita nggak terlalu kepikiran lagi dengan dia. Dari situ coba mulai melupakan dia dari pikiran dan hati. Alihin perhatian kita ke hal-hal lain yang buat kita asik sendiri dan buat kita jauh lebih bahagia. Misalnya, kumpul sama temen. Mereka yang mengaku sahabat kamu pasti Membatu banget kok buat kita melupakan dia. Mereka yang mengaku dirinya sahabat pasti nggak mau liat sahabatnya sedih sendiri. Mereka pasti punya banyak cara buat kita agar cepet Move On.
Intinya, mikirnya gini, “ngapain sih gue mikirin dia yang pasti gak mikirin gue? Toh dia keliatan lebih bahagia sama pacarnya sekarang. Masih mikirin dia tuh Cuma buat hati tambah sakit. Buat apa gue buang-buang air mata, galau nggak ada habisnya cuma buat dia? Toh ujung-ujungnya gue akan tetap Move On juga. Kayak nggak ada yang lain yang lebih baik dari dia saja. Jodohkan nggak kemana. Tuhan pasti kirim jodoh yang terbaik buat gue.
Tinggal gue nya aja sabar-sabar buat menunggu. Lagipula, ini bisa jadi pengalaman buat kehidupan cinta gue yang lebih baik. Setidaknya, gue belajar untuk hati-hati menaruh perasaan buat orang lain. Jangan gampang kemakan bujuk rayuan gombalnya. Semua ucapan butuh bukti. Bukan sekedar kata-kata aja.” Sekian. Semoga membantu
Tapi mau bagaimana lagi? hati dan perasaan adalah dua hal sensitif yang nggak bisa dibohongin. Mungkinkah ini yang namanya kesetiaan? Atau ini yang namanya tidak punya perasaan? meski sudah disakiti, tapi tetap aja berharap yang sebenernya kita tahu kalau itu nggak mungkin terjadi. Rasa cinta dan sayang yang mendalam buat seseorang yang spesial nggak gampang buat ngerubahnya jadi rasa yang biasa-biasa. Mencintai itu penuh pengorbanan. Melupakan seseorang yang pernah kita cintaipun penuh pengorbanan dan perjuangan juga.
Yang lebih parah, ketika kita mencintai seseorang yang ternyata tidak mencintai kita. Kalau kata anak gaul sekarang namanya, PHP. Mereka memberikan harapan yang sangat besar kepada kita dan meyakinkan kita kalau dia punya suatu perasaan bernama CINTA untuk kita. Ketika kita membalas nya, dia malah hilang entah kemana. Ketika kita mencarinya, ternyata dia sudah bersama yang lain. Dan dari situ, dimulai bagaimana cara melupakannya. Cara kita buat Move on dari dia. Dia yang datang secara tiba-tiba, mengisi kekosongan hati kita, dan pergi secara tiba-tiba juga. Bagaimana cara mengatasinya?
Pertama, cara yang paling simple adalah BLOCK twitter dia. Buat apa melihat semua isi tweetnya yang seakan dia tidak melakukan kesalahan apapun. Dia malah terlihat bahagia dengan mention-mentionnya untuk pacar barunya. Membaca tweetnya yang masuk ke TL kita dengan kalimat romantis untuk pacarnya, itu malah buat kita semakin galau dan nggak bisa buat Move on.
Kedua, setelah BLOCK twitternya, jangan pernah punya niatan buat stalking twitternya dan kepo lagi all about dia. Stalking dan kepo itu dapat menyebabkan penyakit jantung yang berlebihan. Diharapakan kalian nggak melakukan kedua kegiatan tersebut kalau nggak mau menyesal nantinya.
Ketiga, delete semua contact dia di smartphone kita. Entah itu nomor HP atau Pin BB nya sekalipun. Sedikit jahat memang karena memutuskan tali silhaturahmi. Tapi buat apa kita masih mengingatnya ? toh dia pun nggak pernah inget lagi sama kita. Melihat namanya masih di contact, kadang bisa bikin kita punya niat untuk hubungin dia lagi dengan alasan klise menanyakan kabar. Ujung-ujungnya pasti bikin galau.
Pasti deh kita nanyain juga tentang pacarnya. gimana hubungan dia dengan pacarnya, siapa pacar nya sekarang, atau apapun itu. Udah siap sakit hati dan galau lagi karena denger jawaban dia yang pasti memuja pacar barunya? seakan nggak pernah punya pengalaman indah sama kita. Seolah kita adalah orang yang numpang bahagia di kehidupannya. Dan dia pun bales text kita pasti dengan ala kadarnya. Itu pun kalau dibales sama dia. Kalau Cuma di ‘R’ doang? NYESEK.
Keempat, mulai delete dia from your heart. Dengan ketiga cara di atas otomatis kita nggak terlalu kepikiran lagi dengan dia. Dari situ coba mulai melupakan dia dari pikiran dan hati. Alihin perhatian kita ke hal-hal lain yang buat kita asik sendiri dan buat kita jauh lebih bahagia. Misalnya, kumpul sama temen. Mereka yang mengaku sahabat kamu pasti Membatu banget kok buat kita melupakan dia. Mereka yang mengaku dirinya sahabat pasti nggak mau liat sahabatnya sedih sendiri. Mereka pasti punya banyak cara buat kita agar cepet Move On.
Intinya, mikirnya gini, “ngapain sih gue mikirin dia yang pasti gak mikirin gue? Toh dia keliatan lebih bahagia sama pacarnya sekarang. Masih mikirin dia tuh Cuma buat hati tambah sakit. Buat apa gue buang-buang air mata, galau nggak ada habisnya cuma buat dia? Toh ujung-ujungnya gue akan tetap Move On juga. Kayak nggak ada yang lain yang lebih baik dari dia saja. Jodohkan nggak kemana. Tuhan pasti kirim jodoh yang terbaik buat gue.
Tinggal gue nya aja sabar-sabar buat menunggu. Lagipula, ini bisa jadi pengalaman buat kehidupan cinta gue yang lebih baik. Setidaknya, gue belajar untuk hati-hati menaruh perasaan buat orang lain. Jangan gampang kemakan bujuk rayuan gombalnya. Semua ucapan butuh bukti. Bukan sekedar kata-kata aja.” Sekian. Semoga membantu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar